Header Ads

ad

Tahap akhir misi TIMSAR

Tahap Akhir Misi TIMSAR

Gerakan seluruh team yang di gunakan dari titik pembebasan ke titik semula. a. Kembali ke pangkalan pencarian ( base camp ).
b. Membawa kembali peralatan yang di bawa.
c. Menyiapkan team yang akan kembali.
d. Membuat dekumentasi misi SAR tersebut.
e. Kembali kepangkalan semula.
KOMPONEN SAR : 1. Organisasi.
2. Fasilitas.
3. Komonikasi
4. Perawatan Gawat Darurat.
5. Dekumentasi
P P P K DAN P P G D
PPPK adalah pertolongan pertama pada kecelakaan. PPGD adalah pertolongan pertama gawat darurat. Ganguan umum biasanya : pernafasan, pendarahan dan pingsan. Dalam hal ini kita akan mempelajari pertolongan pertama gawat darurat.
GANGGUAN YANG DI HADAPI ATAU YANG ADA
Gangguan umum : Keadaan si korban terganggu,jiwa terancam. Misalnya : pernafasan, pendarahan,dan dalam keadaan tidak sadar.
Gangguan local : Gangguan tidak langsung tetapi mengakibatkan infeksi.
Gangguan pendarahan, jika terjadi pada kening maka pelipis di tekan, sedangkan di bawah di belakang kening atau telinga di gunakan cara : tekan pada luka, tinggikan dari jantung, tekan dengan pembalut.
Gangguan pingsan, selama pingsan otak terganggu sedemikian rupa. Caranya kendorkan pakaian yang mengikat atau di beri bau amoniak agar merangsang otak cepat sadar. Selain gangguan di atas ada juga gangguan lain, gangguan ini di sebut gangguan khusus : di gigit ular, keracunan, ingat sang pacar ( bokem ) DLL.
CARA PERTOLONGAN
Apabila kita menemukan korban dalam keadaan tidak sadar, periksa korban dengan cara :
1. Pernafasan.
2. Nadinya secermat mungkin.
3. Pupilnya ( pelompak mata )
Survival adalah berusaha mempertaahankan hidup di alam bebas dari hambatan alam sebelum mendapatkan pertolongan. Survival terjadi karena adanya kondisi darurat yang sulit diprediksi/diperkirakan seperti disebabkan oleh alam, kecelakaan, gangguan satwa atau kondisi lainnya.
Hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan kegiatan di alam bebas adalah persiapan dan perencanaan kegiatan yang matang, meliputi persiapan alat/perlengkapan,kesehatan dan kondisi fisik, biaya selama kegiatan dan data informasi mengenai lokasi,jalur, medan serta cuaca. Kemanapun lokasi yang kita tuju, apapun jenis medan yang dilalui, seberapa buruknya cuaca yang dihadapi atau seberapa besar hambatan yang datang, bukanlah suatu masalah yang berarti jika dibekali dengan persiapan dan perencanaan yang matang.
iklim/cuaca yang ekstrim, medan yang sulit dilewati atau sumber air yang kurang. Kondisi-kondisi tersebut harus diantisipasi sedini mungkin dengan persiapan fisik,mental, keterampilan (skill) dan data informasi. Perencanaan kegiatan akan mempermudah mengorganisir kegiatan yang akan dilakukan, dengan mengeliminasi kemungkinan resiko buruk yang mungkin terjadi.perencanaan tersebut harus berdasar kepada “Pedoman 5 W +1 H” yaitu Who,What,Why,When,Where dan How.
PERSIAPAN DAN PERENCANAAN
1. Who, siapa yang mengadakan kegiatan, dengan siapa kita pergi, siapa yang jadi pemimpin (leader) dan siapa yang paling berpengalaman di lapangan.
2. What, apa jenis kegiatannya, apa tujuannya, apa hambatannya, apa yang akan dilakukan dan perlengkapan apa yang harus dibawa.
3. Why, mengapa kita harus ikut dan mengapa memilih kegiatan tersebut.
4. When, kapan kegiatannya, berapa lama waktunya, siang atau malam dan pada musim apa kegiatan tersebut dilakukan.
5. Where, dimana tempat kegiatannya, dimana tempat mencari bantuan terdekat.
6. How, bagaimana mencapai lokasi kegiatan dan bagaimana menghadapi resiko buruk
yang mungkin terjadi.
PERLENGKAPAN DAN PENGEPAKAN (PACKING)
1. Perlengkapan Pribadi
Perlengkapan pribadi adalah barang-barang perlengkapan untuk memenuhi semua
kebutuhan pribadi tanpa mengandalkan orang lain, yaitu:
a. Sepatu (harus kuat, lentur, aman/safety, nyaman, anti selip) dan kaos kaki (cukuptebal, kuat, nyaman dan terbuat dari wol atau sintetis)
b. Pakaian lapangan (nyaman, tahan lama, cepat kering, melindungi tubuh dari berbagai kondisi lingkungan dan terbuat dari polyester atau polypropilena atau
memenuhi 3 W yaitu wicking, warmth, water/wind proofing)
c. Tas/ransel (kokoh, bahannya kuat, tahan air dan mempunyai sabuk pinggang untuk mengurangi goyangan ransel)
d. Ponco/rain coat
e. Perlengkapan tidur (bersih, kering, hangat dan nyaman terdiri dari pakaian tidur,matras, kantong tidur/sleeping bag dan jaket/sweater)
f. Perlengkapan mandi (handuk, sabun mandi, pasta gigi, sikat gigi dan shampo)
g. Air minum dan makanan (harus cukup kualitas dan kuantitasnya)
h. Alat navigasi (kompas, peta, altimeter dan GPS = Global Positioning System)
i. Alat tulis (ballpoint, buku dan pensil)
j. Perlengkapan penunjang (menunjang kegiatan yang dilakukan, seperti HT (handy talkie), HP (hand phone), pelindung pacet/gaithers, kelambu dan lainnya)
k. Survival kit yang terdiri dari pisau serbaguna, alat pancing, jarum jahit, benang, tali jerat, gunting, cermin, peluit, kompas, ketapel, karet, lup, peniti, korek api dalam kemasan kedap air, makanan berkalori tinggi, senter, obat-obatan, radio komunikasi dan balon.
2. Perlengkapan Kelompok
Perlengkapan kelompok adalah barang-barang perlengkapan yang dibawa untuk memenuhi kebutuhan semua anggota kelompok, yaitu tenda, obat-obatan P3K(Pertolongan Pertama Pada Kecelakaaan), peralatan masak dan makan, golok serta tali.
3. Perlengkapan Teknis
Perlengkapan teknis adalah perlengkapan yang digunakan untuk beraktivitas di alam bebas, tergantung jenis dan tujuan kegiatan. Perlengkapan kegiatan hiking berbeda dengan kegiatan caving, begitu juga dengan kegiatan yang lainnya.
4.Packing
Packing adalah pengepakan barang-barang yang sudah terdata dan pasti akan dimasukkan ke dalam ransel. Packing akan memudahkan pengambilan barang saat diperlukan, membagi titik berat pada ransel dan menjaga keseimbangan ransel sehingga tidak terlalu berat jika dibawa. packing adalah barang yang berat diletakkan di bagian atas ransel dan sedekat mungkin ke bagian tubuh, menempatkan barang yang penting dan sering digunakan pada tempat yang mudah dijangkau serta mengelompokkan barang-barang dan melindunginya dengan membungkusnya dalam plastik (trash bag).
NAVIGASI
Navigasi adalah penentuan posisi dan arah perjalanan, baik di medan perjalanan atau di peta. Navigasi terdiri atas navigasi darat, sungai, pantai dan laut, namun yang umum digunakan adalah navigasi darat. Navigasi darat di lapangan secara mendasar adalah titik awal perjalanan (intersection dan resection), tanda medan, arah kompas, menaksir jarak, orientasi medan dan resection,perubahan kondisi medan dan mengetahui ketinggian suatu tempat.
Alat-alat navigasi terdiri dari:
a. Kompas adalah alat untuk menentukan arah mata angin berdasarkan sifat magnetik kutub bumi. Arah mata angin utama yang bisa ditentukan adalah N (north= utara), S (south= selatan), E (east= timur) dan W (west= barat), serta arah mata angin lainnya yaitu NE (north east= timur laut), SE (south east=tenggara), SW (south west= barat daya) dan NW (north west = barat laut). Jenis kompas yang umum digunakan adalah kompas sylva, kompas orientasi dan kompas bidik/prisma.
b. Altimeter adalah alat untuk menentukan ketinggian suatu tempat berdasarkan perbedaan tekanan udara.
c. Peta adalah gambaran sebagian/seluruh permukaan bumi dalam bentuk dua dimensi dengan perbandingan skala tertentu. Jenis-jenis peta terdiri dari peta teknis, peta topografi dan peta ikhtisar/geografi/wilayah. Bagian-bagian peta antara lain judul, nomor, koordinat, skala, kontur, tahun pembuatan, legenda dan deklinasi magnetis.
d. GPS (Global Positioning System) adalah sistem radio-navigasi global yang terdiri dari beberapa satelit dan stasiun bumi. Fungsinya adalah menentukan lokasi, navigasi (menentukan satu lokasi menuju lokasi lain), tracking(memonitor pergerakan seseorang/benda), membuat peta di seluruh permukaan bumi dan menentukan waktu yang tepat di tempat manapun.
Mencegah dan menanggulangi keadaan tersesat:
a. Selalu melapor kepada petugas terkait atau orang yang dipercaya mengenai tujuan perjalanan, lamanya dan jumlah anggota yang ikut.
b. Selalu mengingat keadaan sekitar perjalanan berdasarkan kelima indera yang dimiliki
c. Tetaplah berada pada jalur yang telah ada dengan memberi petunjuk pada tiap persimpangan
d. Perhatikan objek yang mencolok seperti mata air, bukit, sungai atau gunung
e. Pada saat berjalan sekali-kali tengoklah ke arah belakang, ingatlah jalur tersebut jika dilihat dari arah berlawanan
f. Pelajari dengan benar alat-alat navigasi yang dibawa
g. Gunakanlah kompas sebelum tersesat
h. Belajar membaca tanda-tanda alam untuk menentukan arah mata angin
i. Jangan pernah percaya secara penuh kepada orang lain termasuk kepada pemimpin
Pedoman yang bisa digunakan apabila tersesat adalah S T O P, yaitu:
S = Seating, berhenti dan beristirahat dengan santai, hilangkan kepanikan
T = Thinking, berpikir secara jernih (logis) dalam situasi yang sedang dihadapi
O = Observation, melakukan pengamatan/observasi medan di lokasi sekitar, kemudian tentukan arah dan tanda-tanda alam yang dapat dimanfaatkan atau yang harus
dihindari
P = Planning, buat rencana dan pikirkan konsekuensinya bila anda sudah memutuskan sesuatu yang akan anda lakukan.
Hal-hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi keadaan tersesat adalah:
a. Membuat tempat berlindung (shelter) dari bahaya atau cuaca buruk
b. Tetap tenang, tidak panik, berpikir jernih dan mencoba ingat jalur perjalanan
c. Orientasi dapat dipermudah dengan menuju tempat yang tinggi/memanjat pohon
d. Gunakan kompas dan peta (alat navigasi) atau indikator alam
e. Buat petunjuk untuk mempermudah orang lain mencari keberadaan kita, misalnya dengan tulisan, peluit, asap, sinar atau berteriak
f. Tetap bersama-sama dengan kelompok dalam kondisi apapun
g. Memanfaatkan situasi dengan menunggu bala bantuan, mencari makanan, mencari air dan lainnya.
Setiap huruf dari kata survival merupakan singkatan dari langkah-langkah yang ahrus kita ingat dan lakukan yaitu:
S :Size up the situation
U :Undue haste makes waste
R :Remember where you are
V :Vanguish fear and panic
I :Improve
V :Value living
A :Act like the native
L :Learn basic skill
Kebutuhan dasar survival
a. Air
Syarat-syarat fisik air bersih yang layak untuk diminum adalah tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau. Sumber air antara lain mata air, sungai, air
hujan, embun, tumbuhan (rotan, pisang, lumut, akar gantung, kantung semar), hasil kondensasi tumbuhan dan air galian tanah.
b. Makanan
Saat sumber makanan yang dibawa semakin berkurang, kita dapat memanfaatkan sumber makanan dari alam berupa flora (tumbuhan) dan fauna (hewan). Bagian tumbuhan yang dapat dimakan adalah buah, batang, daun dan akar(umbi).
Hal yang harus diperhatikan dalam mengkonsumsi tumbuhan:
- Hindari tumbuhan berwarna mencolok
- Hindari tumbuhan bergetah putih, kecuali yang sudah dikenal aman dimakan
- Mencoba mencicipi sedikit atau mengoleskan ke kulit. Biasanya tumbuhan yang berbahaya akan menimbulkan efek gatal, merah dan panas pada tubuh.
- Variasikan makanan yang dimakan untuk menghindari akumulasi zat yang mungkin buruk bagi kesehatan
- Jangan memakan tumbuhan yang meragukan untuk dimakan
Shelter adalah tempat perlindungan sementara yang dapat memberikan kenyamanan dan melindungi dari keadaan panas, dingin, hujan dan angin. Shelter dapat menggunakan alam yang ada seperti gua, lubang pohon dan celah di batu besar. Selain itu dapat dibuat dari tenda, plastik dan ponco atau menggunakan bahan dari alam seperti daun-dauanan atau ranting.
Api berguna untuk penerangan, meningkatkan semangat psikologis, memasak makanan dan minuman, menghangatkan tubuh, mengusir hewan buas membuat tanda/kode, dan
merokok. Sumber api berasal dari korek api, lup/teropong, menggosok- gosokkan kayu dnegan kayu, membenturkan logam dengan logam atau batu.
hal lain yang menentukan lamanya kita berada pada kondisi survival, yaitu keputusan apakah kita akan menetap (survival statis) atau bergerak keluar mencari
bantuan (survival dinamis).

No comments