Header Ads

ad

5 Mitos dan Pantangan Saat Mendaki di Gunung lawu

5 Mitos dan Pantangan
Saat Mendaki di Gunung lawu


Gunung Lawu di Karanganyar, Jawa Tengah dikenal sebagai salah satu spot pendakian favorit para pendaki pemula. Medan pendakian ke puncak Lawu memang ramah, tapi jangan pernah menganggap remeh hal itu ya. Seperti pendakian ke gunung-gunung lainnya, kamu harus tetap menjunjung tinggi adat yang berlaku. Termasuk juga menghormati mitos-mitos dan pantangan yang berlaku.
Berikut pantangab dan mitos saat mendaki gunung lawu :

-Kehadiran kupu-kupu bercahaya biru menjadi tanda kamu diterima dengan baik   oleh penghuni Gunung Lawu

Sebagian pendaki mengaku pernah melihat kupu-kupu hitam yang dikelilingi cahaya berwarna biru saat mendaki ke puncak Gunung Lawu. Menurut keyakinan warga setempat, kehadiran kupu-kupu itu menandakan bahwa pendaki itu datang dengan hati yang bersih dan diterima dengan baik oleh para penghuni gunung.
-Burung jalak sang penunjuk arah akan membantu semua pendaki yang datang dengan hati yang bersih

. Burung jalak ini merupakan jelmaan penunggu Gunung Lawu. Burung ini akan muncul dan memberikan tanda-tanda untuk memudahkan para pengunjung untuk mendaki sampai ke puncak. Kata orang-orang sekitar, jalak ini hanya akan memberi petunjuk ke para pendaki yang datang dengan hati yang bersih

- Jangan banyak mengeluh saat mendaki, karena keluhanmu akan cepat terkabul seperti sebuah doa.

Apapun yang kamu rasakan dalam pendakian, usahakan agar selalu menjaga sikap dan perkataan. Sebab, apa yang kamu ucapkan itu seperti akan menjadi doa. Misalnya, kamu mengeluh kepanasan atau kelelahan. Kamu justru akan merasa semakin panas dan semakin lelah. Jadi lebih baik simpan keluhanmu itu di dalam hati.


- Pantangan mendaki dengan jumlah yang ganjil dan larangan mendaki dengan pakaian bernuansa hijau
Kalau berniat mendaki ke puncak Gunung Lawu, usahakan agar tidak datang dengan jumlah yang ganjil. Konon katanya, jumlah yang ganjil itu akan membawa sial. Banyak cerita yang mengisahkan jumlah rombongan pendaki yang jadi genap kalau datang dengan jumlah ganjil. Selain itu, usahakan tidak memakai pakaian bernuansa hijau karena warna hijau identik dengan hal-hal mistis di wilayah Jawa Tengah

- Bukan cuma di Gunung Merbabu, mitos keberadaan pasar setan juga dikenal di Gunung Lawu.

Bukan cuma di Gunung Merbabu, mitos pasar setan juga ada di Gunung Lawu. Pasar setan merupakan fenomena gaib berupa suara-suara ramai semacam di pasar yang sering dialami pendaki di gunung. Kata sejumlah orang, kalau kamu mendengar suara-suara gaib itu kamu harus memetik sehelai daun dan menjatuhkannya ke tanah.

Itu tadi adalah pantangan saat mendaki gunung lawu. Walau ada mitos dan pantangan jangan takut untuk mendaki gunung lawu kawan, taklukan gunungnya janagan taklukan rasa takut mu


Baca juga artikel berikut :

3. >> Milad Pendaki Gunung Indonesiahttps://tehnikpendaki.blogspot.co.id/ <<
Di Tulis Oleh : Mery Marsella
Di Unggah Disunting Oleh : Rahmat Winarno
Di Dukung Oleh :

Blibli.com - Belanja Online Murah - Bisa Cicilan 0% Free Ongkir


No comments